Jumat, 19 Juni 2009

3 DEFINISI

SUKA - SAYANG - CINTA

Saat kau MENYUKAI seseorang, kau ingin memilikinya untuk keegoisanmu
sendiri
Saat kau MENYAYANGI seseorang, kau ingin sekali membuatnya bahagia dan
bukan untuk dirimu sendiri
Saat kau MENCINTAI seseorang, kau akan melakukan apapun untuk
kebahagiaannya walaupun kau harus mengorbankan jiwamu

Saat kau MENYUKAI seseorang dan berada disisinya maka kau akan
bertanya,"Bolehkah aku menciummu?"
Saat kau MENYAYANGI seseorang dan berada disisinya maka kau akan
bertanya,"Bolehkah aku memelukmu?"

Saat kau MENCINTAI seseorang dan berada disisinya maka kau akan
menggenggam erat tangannya...

SUKA adalah saat ia menangis, kau akan berkata "Sudahlah, jangan
menangis."
SAYANG adalah saat ia menangis dan kau akan menangis bersamanya
CINTA adalah saat ia menangis dan kau akan membiarkannya menangis
dipundakmu sambil berkata, "Mari kita selesaikan masalah ini
bersama-sama. "

SUKA adalah saat kau melihatnya kau akan berkata, "Ia sangat cantik dan
menawan."
SAYANG adalah saat kau melihatnya kau akan melihatnya dari hatimu dan
bukan matamu
CINTA adalah saat kau melihatnya kau akan berkata, "Buatku dia adalah
anugerah terindah yang pernah Tuhan berikan padaku.."

Pada saat orang yang kau SUKA menyakitimu, maka kau akan marah dan tak
mau lagi bicara padanya
Pada saat orang yang kau SAYANG menyakitimu, engkau akan menangis
untuknya
Pada saat orang yang kau CINTAI menyakitimu, kau akan berkata,"Tak apa
dia hanya tak tahu apa yang dia lakukan."

Pada saat kau SUKA padanya, kau akan MEMAKSANYA untuk menyukaimu
Pada saat kau SAYANG padanya, kau akan MEMBIARKANNYA MEMILIH

Pada saat kau CINTA padanya, kau akan selalu MENANTINYA dengan setia dan
tulus...

SUKA adalah kau akan menemaninya bila itu menguntungkan
SAYANG adalah kau akan menemaninya di saat dia membutuhkan
CINTA adalah kau akan menemaninya di saat bagaimanapun keadaannya

SUKA adalah hal yang menuntut
SAYANG adalah hal memberi dan menerima
CINTA adalah hal yang memberi dengan rela

Mengunduh dari sebelah...
silakan renungkan..

Avicenna like me!

Dialog di Tepi Jalan

Petang telah beranjak malam

Sebaiknya cepatlah kita pulang

Seandainya rumah dapat menentramkan hatiku

Aku tak keberatan untuk pulang

Deru mesin meraung seru

Tanda kebisingan kota telah dimulai

Tetapi aku masih merasa sepi

Sepi dalam keramaian ini

Jalan ini terlampau panjang

Untuk kita lalui bersama

Silakan pergi…!

Jika telah lelah mengiringi langkahku

Aku tak mau engkau sendiri

Aku hanya ingin menemani

Aku telah lama sendiri

Kesendirian ini sudah biasa

Apa itu?

Mengapa kau jatuhkan bulir air matamu?

Bulir ini tak dapat ku tahan lagi

Terlalu lama terbendung

Aku tak pantas mendapatkannya

Sungguh tak pantas

Bukan berkenaan pantas dan tak pantas

Ini hatiku…aku berhak sepenuhnya

Jangan mencintaiku…

Aku tak dapat membalasnya

Aku tak mencintai untuk mendapatkan balasan!!!

Aku hanya mencintai untuk sebuah peleburan

Aku tak dapat!!

Jangan paksa aku

Aku tak pernah memaksamu

Jika ingin pergi… silakan!

Baiklah…

Aku pergi..!

Ya..

Selamat tinggal

Temaram lampu jalan kota tua

Menjadi saksi sebuah cerita

Cerita yang tak pernah ada akhirnya

Juga tak ada mulanya

Ah…sungguh telah lena

Lena aku dalam cawan kehidupan

Hingga aku tenggelam dalam kubangan yang ku gali sendiri

Akhirnya…

Kurentangkan kedua tanganku

Menyambut sang Malaikat Maut

“Cabutlah kehidupan yang membelengguku dalam ketakpastian!”

Dan aku pergi!

Sabtu, 06 Juni 2009

Fire Heart

















Aku tak pernah merasakan bara api yang begitu sangat!
Apa yang ku dapatkan tak sebanding dengan yang ku korbankan
Maaf Tuhan..ikhlas itu tidak mudah..

My Poster