Jika wanita sarat dengan ketidakjujuran
Maka lelaki pun penuh dengan kebohongan
Entah kebohongan itu disengaja ataupun tidak
Jika wanita menyukai hal yang kompleks
Maka lelaki menyukai hal yang instan
Hubungan instan, pemikiran instan, dan juga mie instan
Jika wanita diciptakan dengan keterbatasan
Maka lelaki diciptakan dapat mematahkan keterbatasan itu
Lelaki dapat bertelanjang dada tanpa terjerat norma susila
Maka dari itu sudah merupakan kodrat bahwa wanita adalah “second community” dan jangan coba – coba melangkahi atau mematahkan kodrat itu.
Inikah yang benar?
Bagaimana dengan emansipasi wanita yang diperjuangkan R.A. Kartini?
Rasanya wanita telah salah kaprah dalam mengartikannya….
Tidak dalam semua hal, emansipasi itu dapat diterapkan
Bukan begitu?
Atau sebaliknya?
Emansipasi tanpa batas…..
Ah…buat apa dipikirkan….
Itu urusan mereka…para wanita dan lelaki
Kita hanya penonton bukan?!
Hei….lintang!
Oh…kau sudah tidur rupanya….
Jumat, 17 April 2009
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar